Muhammad saw dan Al Qur’an yang Berjalan – 2

Melanjutkan posting sebelumnya tanggal 20 Juni 2015…

Muhammad saw sebagai 30 Juz

Pembahasan tentang Muhammad sebagai 114 surat (86 surat Makiyah dan 28 surat Madaniyah) telah disampaikan pada posting sebelumnya. Lantas bagaimana bila uraian tentang Muhammad dikaitkan dengan 30 juz di Al Qur’an ?

Untuk itu, kembali akan dibuktikan melalui penguraian lafadz Muhammad (termasuk nomor surat dan jumlah ayatnya), seperti penjelasan di bawah ini :

  • Surat محمد adalah surat ke 47             :   4 + 7 = 11
  • Lafadz محمد memiliki nilai numerik 62  :   6 + 2 =  8
  • Surat ini berjumlah 38 ayat                :   3 + 8 = 11
  • Kombinasi 3 variabel 11, 8 dan 11 bila dijumlahkan, akan diperoleh nilai : 11+8+11 = 30

Dengan konektifitas Muhammad saw sebagai Al Quran yang berjalan, kembali diperoleh sebuah keterkaitan antara Muhammad saw dengan jumlah 30 juz yang ada di Al Quran.

 Muhammad saw sebagai 114 Surat

Dalam penjabaran di atas, memang telah dibuktikan tentang perhitungan Muhammad sebagai 114 surat yang terdiri dari 86 surat Makiyah dan 28 surat Madaniyah. Namun pada perhitungan sebelumnya lafadz محمد diuraikan menjadi 5 abjad, termasuk abjad م yang ditasjidkan, maka kali ini abjad yang diurai adalah abjad dasarnya saja yang membentuk lafadz محمد, yaitu terdiri dari abjad م, ح, م, د. Ke 4 abjad ini memiliki nilai numerik 62 yaitu (م (24) + ح (6) + م (24) + د (8).

Dengan sebuah metode perkalian maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut :

  • Nomor surat :   47   :   4 x 7 = 28
  • Jumlah ayat :   38   :   3 x 8 = 24
  • Penjumlahan :   28 + 24 = 52

Nilai 52 ini kemudian ditambahkan dengan nilai numerik dari lafadz محمد  yang bernilai 62, sehingga diperoleh nilai : 52 + 62 = 114 (jumlah surat di Al Qur’an).

Muhammad saw sebagai 6236 ayat

Masih berhubungan dengan uraian di atas, dimana abjad dasar yang terkandung pada lafadz محمد memiliki nilai 62. Apabila di cari di Al Qur’an dari Qs. 1 s.d. 114 yang memiliki nomor ayat 62, atau dengan kata lain di antara 114 surat dicari berapa surat kah yang memiliki nomor ayat 62?

Ternyata hasilnya adalah :  36 surat yang memiliki nomor ayat 62.

Sebagaimana tabel di bawah ini :

Surat dengan jumlah ayat lbh besar dr 62_Page_1Apabila digabungkan nilai 62 dan 36 disini maka akan menunjukkan nilai jumlah ayat Al Qur’an yaitu 6236 ayat.

Dalam formasi lain ada sebuah keunikan tersendiri pada surat ke 36 (Yaasiin), yaitu :

  • 36 pada juz ke 22 :   ayat 1 – 21    : 21 ayat
  • 36 pada juz ke 23 :  ayat 22 – 83 : 62 ayat

Kembali diperoleh nilai 62 dan 36, yaitu pembagian Qs. 36 (Yaasiin) yang terdapat di juz 23 (62 ayat).

Surat Yaasiin sendiri, secara numerik memang memiliki keterkaitan dengan nilai 47. Yaitu apabila jumlah ayat dari surat Yaasiin (83 ayat) dikurangi dengan nomor suratnya (36) maka akan diperoleh nilai : 83 – 36 = 47.

Muhammad saw dan Struktur Al Qur’an

Al Qur’an yang sama-sama dikenal selama ini, terdiri dari struktur dasarnya yaitu 30 juz, 114 surat dan 6236 ayat. Ketiga unsur dasar ini pun ternyata berkaitan langsung dengan lafadz محمد itu sendiri. Ke 4 abjad ini bila dilengkapi dengan nilai-nilai numeriknya dan kemudian disubstitusikan menjadi nomor surat maka akan menjadi skema di bawah ini :

Muhammad 368

Apabila dikaitkan dengan 3 unsur dasar Al Qur’an yaitu 30 juz, 114 surat dan 6236 ayat, akan terlihat korelasi yang erat di antara keduanya yaitu :

  • Juz : 30        : 3 + 0                         = 3
  • Surat : 114   : 1 + 1 + 4                    = 6
  • Ayat : 6236 : 6+2+3+6 = 17, 1 + 7    = 8

Ke 3 variabel yang terbentuk dari sebuah metode “pemapatan” nilai-nilai numerik di atas yaitu 3-6-8, ternyata setara dengan nilai yang diperoleh pada nilai numerik lafadz محمد di atas. Selanjutnya bila nilai 3-6-8 ini dijumlahkan, maka akan diperoleh nilai 17. Kembali nilai ini dikorelasikan kedalam nilai numerik di Al Qur’an, dalam hal ini sebagai jumlah ayat surat, ternyata hanya satu surat yang memiliki jumlah ayat 17, yaitu Qs. Ke 86 (At Thaariq). Tentu sudah dapat diketahui dari beberapa pembahasan-pembahasan sebelumnya bahwa nilai 86 ini pun berkorelasi langsung dengan lafadz Muhammad itu sendiri.

Muhammad saw sebagai Al Qalam dan Al Furqaan

Nilai 25 melekat pada Muhammad saw sebagai nomor urut silsilahnya (nabi ke 25), bila nilai ini disubstitusikan menjadi nomor urut abjad hijaiyah, adalah huruf , terlihat sebuah koneksi yang saling terkait dengan sebuah surat lain yang dimulai oleh huruf di awal ayatnya yaitu surat ke 68, Al Qalam (Surat Nun / ). Pembahasan ini dapat dijabarkan dengan uraian sederhana di bawah ini :

  • Muhammad → Nabi ke 25 → 25 Al Furqaan (Al Qur’an), hal ini membuktikan bahwa memang benar adanya bahwa beliau lah sebagai sang penerima kitab terakhir yang sempurna (Al Qur’an / Al Furqaan).
  • Muhammad → Nabi ke 25 → Huruf    → Surat 68  Al Qalam (Al Qur’an) / di awali oleh huruf 

Selanjutnya dapat dilihat pula, bahwa surat محمد adalah surat ke 47 apabila di hitung dari surat pertama (Al Faatihah). Namun apabila surat ini di counter (dipasangkan/dicerminkan) atau dengan kata lain nilai 47 di ambil dari surat terakhir (dari belakang) yaitu Qs. 114 An Naas, maka akan jatuh pada surat ke 68 (Al Qalam), seperti skema di bawah ini.

Sebuah penjelasan yang sangat sederhana dalam memaknai Muhammad saw sebagai Al Qur’an (Al Qalam).

Muhamad 47-68

Nur Muhammad dan Nur Al Qur’an

An Nuur (Cahaya) merupakan salah satu nama lain dari Al Qur’an. Di dalam Al Qur’an posisi surat ini berada pada surat ke 24. Penjumlahan nilai numerik dari nomor surat dan jumlah ayat dari surat ini akan diperoleh nilai 88, atau sama nilainya dengan nilai numerik dari lafadz Al Qur’an.

  • Nilai numerik (nomor surat + jumlah ayat) surat An Nuur :

An Nuur (88)

  • Nilai numerik Lafadz Al Qur’an :

Al Quran 88

  • Hubungan dengan surat Muhammad surat ke 47 :

Nur Muhammad - Nur Al Quran

Penjelasan :

  • Surat Muhammad (47) berjumlah 38 ayat
  • Bila di lanjutkan kembali, surat ke 38 adalah Shaad, 88 ayat
  • Nilai 88 setara dengan lafadz Al Qur’an dan nilai numerik surat An Nuur (penjumlahan nomor surat dan jumlah ayatnya : 24 + 64 = 88)
  • Surat ke 88 adalah : Al Ghaasyiyah, 26 ayat, sehingga bila dijumlahkan nomor surat dan jumlah ayatnya : 88 + 26 = 114 (jumlah surat di Al Qur’an).

 Muhammad saw adalah Al Qur’anul Karim

Dalam penjabaran kali ini, nilai nomor surat Muhammad (47) dan 38 jumlah ayatnya akan dibuktikan hubungannya dengan nilai numerik dari lafadz Al Qur’anul Karim. Pertama-tama yang perlu disajikan adalah tabel indeks 49 surat yang mengandung nilai nomor ayat 47, yaitu :

47-49

Kemudian setelah itu kembali dilakukan indeks surat-surat yang mengandung nilai nomor ayat 38 (jumlah ayat Qs. 47, Muhammad), yang terdiri dari 58 surat yaitu :

38-58

Penjelasan :

  • Dari tabel 1 (tabel 49 surat dengan nomor ayat 47) diperoleh nilai :
  1. Jumlah dari seluruh nomor surat   :    364+1123     = 1487
  2. Jumlah dari seluruh nomor ayat    :   47 x 49         = 2303
  3. Sehingga total seluruhnya             :   1487+2303  = 3790
  •  Dari tabel 2 (tabel 58 surat dengan nomor ayat 38) diperoleh nilai :
  1. Jumlah dari seluruh nomor surat    :   464+1550     = 2014
  2. Jumlah dari seluruh nomor ayat   :   38 x 58          = 2204
  3. Sehingga total seluruhnya              :   2014+2204  = 4218
  •  Penggabungan jumlah dari kedua tabel adalah : 3790 + 4218 = 8008
  • Sebuah hasil yang unik, angka yang saling bercermin, yaitu 80 da 08. Kedua nilai ini bila dikonversikan menjadi nomor surat akan menjadi :
  1. 80, ‘Abasa    :   42 ayat
  2. 08, Al Anfaal :   75 ayat
  3. Kembali dijumlahkan nilai nomor surat yaitu 80+08 = 88
  4. Dan nilai jumlah ayat : 42+75 = 117

Berdasarkan hasil akhir yang berujung pada nilai 88 dan 117, ternyata sama nilainya dengan lafadz Al Qur’anul Kariim, sebagaimana skema di bawah ini :

47-38 (8008)

Dan bila diperhatikan nilai 49 surat yang mengandung nomor ayat 47, dan nilai 58 surat yang mengandung nomor ayat 38, masing-masing ke dua pasang nilai tersebut bila dijumlahkan menjadi 96, yaitu : 49 + 47 = 96 dan 58 + 38 = 96.

Surat ke 96 adalah surat Al ‘Alaq : surat yang pertama kali turun (di wahyukan kepada Rasulullah), sebagai awal tanda kerasulannya.

Nabi Muhammad saw Sebagai Kelengkapan yang Sempurna

Berdasarkan beberapa uraian di atas, nilai 24 (Qs. An Nuur dan huruf م ) ternyata berkaitan erat kepada tiga hal utama, yaitu :

  1. 24 adalah jumlah nabi sebelum Muhammad saw (dari Adam as sampai dengan Isa as)
  2. 24 adalah simbol cahaya (Qs 24 : An Nuur/Cahaya) yang merupakan simbol dari Al Qur’an itu sendiri (nama lain Al Qur’an yaitu An Nuur).
  3. 24  (م) juga merupakan simbol Masjidil haram

Sehingga rasulullah dilengkapi tiga macam nur, yaitu :

  1. Nur risalah 24 para nabi sebelumnya
  2. Nur Qur’an yaitu surat ke 24 adalah An Nuur (Cahaya) dan An Nuur adalah nama lain dari Al Qur’an.
  3. Nur Muhammad itu sendiri (simbol masjidil haram) yang menjadi uraian Muhammad dan Siraj (Muhammad dan cahaya)

Bila ketiga nilai 24 (م) ini digabungkan dengan 2 nabi yang menjadi leluhur atau kakek moyang sang rasulullah, yaitu nabi Ibrahim as dan Ismail as yang merupakan nabi ke 6 dan ke 8, maka akan diperoleh sebuah formasi yang menakjubkan :

Muhammad-Ibrahim-IsmailBegitu lengkapnya “muatan” sang rasulullah, begitu istimewanya beliau, dengan anugerah dan kehendakNya, Allah telah membekalinya dengan kesempurnaan yang tidak akan dimiliki makhluk manapun di alam semesta ini, sejak nabi Adam as sampai manusia di akhir zaman nanti.

“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” Qs. 21 Al Anbiyaa’ 107

Penulis

Syaiful Husein

0812 1893 8157 (WA) – Pin BB : 518303A0

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.